Sentimental Moods Dobrak Pakem Ska di Tanah Air

Genre musik ska boleh dianggap hampir punah pada hari ini. Akan tetapi, tak berarti para musisi yang memiliki passion di jalur tersebut berubah arah. Salah satunya adalah band Sentimental Moods yang konsisten mengusung ska sejak terbentuk hingga hari ini.

GET SKA! | Romantisme dan Nostalgia yang menginspirasi.


GET  SKA!
Romantisme dan Nostalgia yang menginspirasi.

“..Hei kawan ingatkah masa itu, penuh canda penuh tawa berbagi bersama..”

Penggalan lirik lagu bertajuk “Get Ska” rillisan BIO pada album mininya yang memiliki nama serupa GET SKA EP.2011. Seperti hal nya sebuah romantisme yang mengajak kita bernostalgia mengenang masa-masa hingar bingar dengan keceriaan yang terpancar, masa ketika scene musik Ska menggempur  negeri kita ini pada era 90-an. Lain daripada pendahulunya, Band-band Ska yang melakukan gebrakan pada akhir tahun ‘90an ini lebih berani dan cenderung memiliki perbedaan yang sangat kentara, bila dilihat dari awal mula  sejarah dan perkembangan musik ini sebelumnya.

Menelusuri jejak awal keberadaanya, musik Ska ini sendiri berasal  dari Jamaika, sebuah Negara  yang terletak di perairan Kepulauan Karibia.  Ya, Jamaika adalah negara persemakmuran (commonwealth) yang merayakan kemerdekaan pada 6 agustus 1962. Sejak mendapatkan status kemerdekaannya, aktivitas bermusik di negri ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada era ’40-an, musik-musik dansa dari Amerika begitu sangat digandrungi di negara ini, seperti halnya Jazz dan Blues yang juga mempengaruhi dalam proses eksperimen para musisi disana dengan  lebih menekankan pada ketukan afterbeat daripada downbeat yang menjadi khas dari singkop-singkop musik di jamaika, gaya bermain bas berjalan serta element musik lainnya dan tentu saja ornamen bunyian Brass section yang saling mengisi satu sama lain hingga terlahirlah musik Ska! Kabarnya pada kisaran tahun ini juga  Ska mulai bermigrasi ke Inggris melalui musisi dan produser imigran dari Jamaika itu sendiri. Musik ini mulai merambah menapaki ketenarannya di Inggris dengan keluarnya band The Conventry Automatics yang menjadi cikal bakal dari Band The Specials. Musik Ska juga menjadi lebih berani dan militan ketika musik ini naik podium menjadi alat kampanye dan mulai dipakai sebagai bahasa perlawanan dalam rangka  menangkal isu rasial pada masanya, salah satu tokoh yang paling kentara adalah Jerry Dammers yang mendirikan 2tone records juga sebagai salah satu pendiri dari band legendaris  the Specials. Seperti halnya Prince Buster di awal tahun 60-an keinginannya menciptakan untuk menciptakan trend baru,  kemudian Ska tumbuh dengan identitas seperti icon hitam dan putih seakan menjadi simbol era 2toneSka, dengan band-band legendaris yang hampir serupa tapi tak sama seperti  , Madness, The Specials, The Selecter  dan lain-lain yang notabene merupakan Band yang berasal dari tanah Inggris dan turut  meramaikan perkembangan scene musik ini, katakanlah era yang satu ini adalah era gelombang  kedua perjalanan scene musik Ska.

Berlanjut lagi ke era tahun -90’an gemuruh musik ska nyaring terdengar, dengan hadirnya Band-band Ska fenomenal baik dari luar, bahkan di dalam negeri pun aktivitas musik ini sudah mulai menampakan taji nya,  tentu saja dengan aksen dan gaya bermusik Ska yang benar sangat berbeda dari  Band-band Ska pendahulunya. Ya inilah periode/gelombang ke-3 perkembangan scene Ska, ketika musik ini mulai berbaur dengan unsur-unsur musik lainnya, sepertihalnya Punk, Hardcore, Jazz, Rockabilly dan lain sebagainya, dengan menggunakan geraman distorsi gitar, yang membuat musik ini semakin terdengar energik, ceria dan bergairah. Band-band seperti Reel Big Fish, Mighty Mighty Bosstones, Operation Ivy,Less Than Jake, Voodoo Glow Skulls, Sublime, Save Ferris, Kemuri dll menggunakan energi Punk, Hardcore yang menjadikannya Ska-Core, atau juga seperti Band NY Ska Jazz Ensemble, Hepcat,Skankin Pickle, TSPO dan masih banyak lagi band-band pada era ini yang semakin unik dan kreatif saja dalam menyajikan musik Ska dengan gaya yang lebih beragam dengan tetap memegang hakikat dan esensi dari musik  Ska itu sendiri.

Tidak bisa dipungkiri, era ini  menjadi masa yang sangat menginspirasi dalam terbentuknya kecintaan kami terhadap musik Ska sendiri, masa dimana aktivitas apresiasi rutin di agendakan, untuk sekedar menonton pertunjukan band-band Ska lokal yang pada saat itu merajai gigs-gigs dan panggung pentas di negeri ini. Musik  yang dinamis dan mampu beradaptasi dengan unsur-unsur musik yang lain yang membuat tubuh tergerak untuk berskankin, berpogo ria juga berdansa-dansa. Hingga akhirnya aktivitas apresiasi yang sering dijalani ini menumbuhkan semangat untuk membentuk sebuah unit Band, awalnya hanya bermaksud untuk sekedar membuat sesuatu seperti para pendahulu yang pernah meramaikan dan mengabadikan momen-momen kebahagiaan dan keceriaan yang pernah di alami. Sampai pada tahun 2006 silam Get Ska di buat, ditulis oleh seorang pemain trombone yang juga merupakan KM dari BIO 'NdikKichi,  lalu di rekam dan kembali mengalami beberapa kali perubahan aransemen untuk di rekam ulang pada tahun-tahun selanjutnya, hingga  pada 2011, Get Ska didaulat sebagai nama yang mewakili rillisan mini album BIO.  Sebagai sebuah komposisi lagu, GetSka mengajak kita untuk sekedar  bernostalgia tentang masa-masa penuh canda tawa yang akan selalu dikenang, dipelajari hingga dilanjutkan untuk  tetap terus di apresiasi, dimainkan dan diperjuangkan.

“I think its fun, don’t call it done, Make your fuckin mouth let’ say.. GET SKA!”

Like us on Facebook

Flickr Images